(Nur Safira Firdaus / 1525010023)
Gambar
1. Peta Geologi Banyuwangi,
Jawa Timur
Sistem
Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis
(SIG) adalah sistem basis data untuk memasukkan, mengelola, menganalisa, dan
menyajikan informasi tentang geografis dengan kemampuan analisis data yang
tereferensi secara spasial. Pengguna Sistem Informasi Geografis selalu
meningkat tajam sejak tahun 1980 di kalangan pemerintah, militer, akademis, bahkan
dunia bisnis karena sifatnya yang fleksibel dan dapat mempretasikan dunia nyata
pada komputer seperti peta dengan dilengkapi unsur serta objek peta seperti
laut, sungai dan lain-lain maka peminatnya selalu bertambah dan selalu tidak
bosan melihatnya.
Menurut Edy Irwansyah
(2013:1), sistem informasi geografis (SIG) atau Geographic Information
System (GIS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan,
memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data
geografis. Menurut Arronoff dalam Prahasta (2014:116) mendefinisikan
Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. Sistem
Informasi Geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis
objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting atau kritis untuk dianalisis.
Komponen
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis memiliki
beberapa komponen yang harus diperhatikan. Komponennya terdiri dari 4 komponen,
yaitu data, perangkat lunak, perangkat keras, dan manajemen.
a.
Data
Data dalam SIG dibagi menjadi dua jenis, yaitu data
spasial dan data atribut.
1)
Data
Spasial
Data yang
dapat menampakkan beberapa lokasi geografis atau fenomena permukaan bumi
seperti titik, garis, area, citra satelit, koordinat, dan lain - lain. Dimana
data ini bersifat numerik.
a)
Titik
Sebuah
titik dapat menunjukkan suatu bentuk tergantung besar dan kecilnya skala titik
tersebut. Bila titik tersebut berskala besar maka dapat menggambarkan suatu
kota, bila skala tersebut kecil maka dapat menggambarkan suatu objek atau benda
tertentu.
b) Garis
Sebuah garis dapat menunjukkan suatu bentuk tergantung
besar dan kecilnya skala garis tersebut. Bila garis tersebut berskala besar
maka dapat menggambarkan suatu batas wilayah pada kota tertentu, bila skala
tersebut kecil maka dapat menggambarkan suatu jalan, sungai, dan objek
tertentu.
c) Area
Sebuah area dapat menggambarkan suatu tempat
tergantung besar dan kecilnya skala area tersebut. Bila area tersebut berskala
besar maka dpaat menggambarkan suatu hutan yang luas, bila skala tersebut kecil
maka dapat menunjukkan area kebun atau sawah kecil.
d) Citra Satelit
Gambaran yang tampak dari hasil proses penginderaan
jauh dengan menggunakan alat yang dipasang pada wahana satelit
e) Koordinat
Gambaran gabungan dari titik-titik dan objek-objek
yang ada pada peta. Sumbu koordinat menghasilkan suatu sumbu yang dapat
mengukur jarak dan sudut objek pada peta.
2) Data atribut
Data yang berisikan fenomena yang terjadi di atas
permukaan bumi yang berfungsi menggambarkan gejala topografi karena memiliki
aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting
dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah
terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan
kandungan mineral dalam tanah.
b. Perangkat Keras
Perangkat keras (hadware) adalah
perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam sistem komputer. Perangkat keras
yang dibutuhkan dalam pengoperasian SIG adalah seperangkat komputer yang
terdiri atas central processing unit (CPU), monitor, printer,plotter, disket, hard
disk,magnetic tape, digitizer,keyboard dan scanner.
c. Perangkat Lunak
Perangkat iunak (software) adalah program
yang digunakan untuk mengoperasikan SIG. Beberapa program yang dapat digunakan
antara lain Arc/Info, Are View, ERDAS, dan ILWIS.
d. Manajemen
Manajemen merupakan perangakat dalam SIG
yang terdiri atas sumber daya manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika
dilakukan dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan
oleh orang-orang yang tepat, yang memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai
dengan tingkatannya.
Manusia
sebagai pengguna SIG memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda-beda. Mulai dari
tingkat spesialis yang mendesain dan memelihara sistem hingga pengguna SIG.
Namun, secara umum orang-orang yang terlibat dalam SIG dibedakan menjadi tiga,
yaitu staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik
yang meliputi atialis dan programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas
SIG secara keseluruhan.
Sistem
Informasi Geografis Banyuwangi
Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.Kabupaten ini terletak di ujung paling timur Pulau Jawa,
berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di
utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di
barat. Perkembangan sistem informasi geografis dewasa ini telah menunjukkan suatu hal yang menarik di kehidupan manusia. Selain pengembangan
perangkat lunak maupun perangkat keras,
pengembangan aplikasi sistem informasi geografis tersebut juga dibutuhkan untuk dapat menyempaikan secara visual pada layar komputer atau alat
komunikasi lain yang didalamnya terdapat informasi penting yang
terkait dengan objek wisata.
Orang - orang akan merasa dimudahkan pekerjaannya dan tidak bosan karena
tampilan visual yang menarik serta lebih canggih daripada hanya berbentuk
tekstual saja dan cepat dalam menyampaikan informasi mengenai objek wisata yang
ada di suatu tempat.
Banyuwangi
adalah salah satu kota yang memiliki potensi kekayaan alamnya. Potensi alamnya
dapat dikembangkan sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi. Salah
satu cara untuk memajukan potensi kota Banyuwangi adalah dengan pemanfaatan
objek wisata yang ada di wilayah Banyuwangi sehingga menarik pengunjung
domestik maupun asing untuk berkunjung ke Banyuwangi.
Maka
dari itu pengembangan sistem informasi geografis di wilayah Banyuwangi sangat
diperlukan untuk menarik investor, pengunjung domestik serta pengunjung dari
luar negeri. Mengoptimalkan potensi pariwisata dengan menggunakan aplikasi sistem
informasi geografis yang berbasis web tentang objek – objek wisata yang ada di
wilayah Banyuwangi. Diharapkan dengan keunggulan-keunggulan yang ada dalam
internet seperti dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi bisa menunjang
keunggulan sistem informasi geografis yaitu penyajian data secara tematik (berdasarkan
tema tertentu) bisa disatukan sehingga dalam sistem ini diharapkan bisa
memberikan informasi mengenai objek wisata apa saja yang tersedia di kota
Banyuwangi dan lokasinya yang bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja dengan
bantuan internet. Hal ini sangatlah penting mengingat pariwisata merupakan
sektor industri yang sedang berkembang dengan pesat akhir-akhir ini.
Dengan
pembuatan aplikasi berbasis web ini maka dapat mempermudah investor serta pengunjung
untuk mengetahui tempat yang dapat mereka buat untuk berinvestasi dan tempat
objek wisata yang bagus di Banyuwangi.
Sebelum
membuat web maka dilakukan beberapa langkah – langkah kerja. Langkah kerja yang
pertama adalah menganalisis dan merancang sistem informasi geografis berbasis
web yang berhubungan dengan sektor - sektor investasi yang ada di Banyuwangi khususnya
bidang pariwisata. Langkah selanjutnya adalah merancang basis data sistem
informasi geografis untuk menyimpan objek – objek wisata menarik yang ada di
Banyuwangi. Lalu setelah merancang basis data, maka dilakukan perancangan
aplikasi sistem informasi geografis berbasis web.
Terdapat
beberapa metode untuk memudahkan dalam merancang sistem informasi geografis
berbasis web ini. Metode dibagi menjadi dua, yaitu dengan metode analisis dan
metode perancangan. Metode analisis terdiri dari obervasi, studi kepustakaan,
dan interview. Observasi adalah melakukan survei ke Badan Pemerintahan yang ada
di Banyuwangi atau benchmarking di
situs terkait. Studi kepustakaan adalah mempelajari segala buku atau artikel yang
terkait dengan sistem informasi geografis. Lalu dilakukan interview atau
wawancara dengan suatu badan pemerintahan yang terkait dengan perencanaan pembangunan
di wilayah Banyuwangi untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan.
Selanjutnya
adalah metode perancangan. Metode perancangan terdiri dari perancangan basis
data Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perancangan aplikasi. Dalam merancang
basis data sitem informasi geografis digunakan konsep database life cycle (DBLC)
dimana konsep perancangan ini bersifat konseptual, logical, dan physical.
Selanjutnya adalah perancangan aplikasi dimaan digunakan sistem development
life cycle (SDLC) yang terdiri dari waterfall, diagram konteks, dan perancangan
layar.
Sistem
GIS Kabupaten Banyuwangi ini memiliki sebuah sistem back office yang dapat
digunakan untuk manajemen data di dalamnya, terdapat modul manajemen konten,
manajemen user, manajemen SKPD, manajemen peta, dan konfigurasi peta. Sistem
dapat di atur untuk menampilkan layer peta secara publish ke semua pengunjung
maupun hanya untuk dikonsumsi SKPD terkait. Semua dapat di setting melalui back
office. GIS banyuwangi juga unggul karena memiliki 3 peta dasar mulai dari
Google Maps, Bing Maps, dan Esri Maps, pengguna dapat memilih peta dasar sesuai
keinginan.
Kesimpulan
1.
Sistem
Informasi Geografis (SIG) adalah sistem basis data untuk memasukkan, mengelola,
menganalisa, dan menyajikan informasi tentang geografis dengan kemampuan
analisis data yang tereferensi secara spasial.
2.
Sistem
Informasi Geografis memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan.
Komponennya terdiri dari 4 komponen, yaitu data, perangkat lunak, perangkat
keras, dan manajemen.
3.
SIG
dapat membantu para wisatawan dan
investor dalam mencari tempat wisata tujuan yang ada di kota
Banyuwangi yang selama ini tidak mengerti tempat wisata yang ada di Banyuwangi dan tempat untuk berinvestasi.
4.
SIG
dapat memberikan informasi tentang obyek-objek wisata di Banyuwangi.
5. SIG Mempermudah user dalam mendapatkan
dan memahami informasi
pariwisata yang disampaikan
melaui website serta dapat memberi masukan kepada user dalam menentukan kunjungan wisatanya.
6.
Terdapat
beberapa metode untuk memudahkan dalam merancang sistem informasi geografis
berbasis web ini. Metode dibagi menjadi dua, yaitu dengan metode analisis dan
metode perancangan
Daftar
Pustaka
Irwansyah,
Edy. 2013.Sistem Informasi geografis :
Prinsip Dasar dan Pengemaangan Aplikasi.Digibook.Yogyakarta.
Prahasta,
Eddy.2002.Konsep – Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.Informatika.Bandung.
Prahasta,
Eddy.2014.Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar (Perpektif Geodesi
& Geomatika).Informatika.Bandung.www.upnjatim.ac.id/
Sutabri, Tata.2004.Analisa Sistem
Informasi.Andi.Yogyakarta.