Rabu, 08 Maret 2017

Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata di Kota Banyuwangi

Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata di Kota Banyuwangi 
(Nur Safira Firdaus / 1525010023)

Gambar 1. Peta Geologi Banyuwangi, Jawa Timur

Sistem Informasi Geografis           
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem basis data untuk memasukkan, mengelola, menganalisa, dan menyajikan informasi tentang geografis dengan kemampuan analisis data yang tereferensi secara spasial. Pengguna Sistem Informasi Geografis selalu meningkat tajam sejak tahun 1980 di kalangan pemerintah, militer, akademis, bahkan dunia bisnis karena sifatnya yang fleksibel dan dapat mempretasikan dunia nyata pada komputer seperti peta dengan dilengkapi unsur serta objek peta seperti laut, sungai dan lain-lain maka peminatnya selalu bertambah dan selalu tidak bosan melihatnya.
Menurut Edy Irwansyah (2013:1), sistem informasi geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis. Menurut Arronoff dalam Prahasta (2014:116) mendefinisikan Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. Sistem Informasi Geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.

Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan. Komponennya terdiri dari 4 komponen, yaitu data, perangkat lunak, perangkat keras, dan manajemen.
a.    Data
Data dalam SIG dibagi menjadi dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut.
1)    Data Spasial
Data yang dapat menampakkan beberapa lokasi geografis atau fenomena permukaan bumi seperti titik, garis, area, citra satelit, koordinat, dan lain - lain. Dimana data ini bersifat numerik.
a)    Titik
Sebuah titik dapat menunjukkan suatu bentuk tergantung besar dan kecilnya skala titik tersebut. Bila titik tersebut berskala besar maka dapat menggambarkan suatu kota, bila skala tersebut kecil maka dapat menggambarkan suatu objek atau benda tertentu.
b)    Garis
Sebuah garis dapat menunjukkan suatu bentuk tergantung besar dan kecilnya skala garis tersebut. Bila garis tersebut berskala besar maka dapat menggambarkan suatu batas wilayah pada kota tertentu, bila skala tersebut kecil maka dapat menggambarkan suatu jalan, sungai, dan objek tertentu.
c)    Area
Sebuah area dapat menggambarkan suatu tempat tergantung besar dan kecilnya skala area tersebut. Bila area tersebut berskala besar maka dpaat menggambarkan suatu hutan yang luas, bila skala tersebut kecil maka dapat menunjukkan area kebun atau sawah kecil.
d)    Citra Satelit
Gambaran yang tampak dari hasil proses penginderaan jauh dengan menggunakan alat yang dipasang pada wahana satelit
e)    Koordinat
Gambaran gabungan dari titik-titik dan objek-objek yang ada pada peta. Sumbu koordinat menghasilkan suatu sumbu yang dapat mengukur jarak dan sudut objek pada peta.
2)    Data atribut
Data yang berisikan fenomena yang terjadi di atas permukaan bumi yang berfungsi menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.
b.    Perangkat Keras
Perangkat keras (hadware) adalah perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam sistem komputer. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pengoperasian SIG adalah seperangkat komputer yang terdiri atas central processing unit (CPU), monitorprinter,plotterdiskethard disk,magnetic tapedigitizer,keyboard dan scanner.
c.    Perangkat Lunak
Perangkat iunak (software) adalah program yang digunakan untuk mengoperasikan SIG. Beberapa program yang dapat digunakan antara lain Arc/Info, Are View, ERDAS, dan ILWIS.
d.    Manajemen
Manajemen merupakan perangakat dalam SIG yang terdiri atas sumber daya manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan oleh orang-orang yang tepat, yang memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan tingkatannya.
Manusia sebagai pengguna SIG memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda-beda. Mulai dari tingkat spesialis yang mendesain dan memelihara sistem hingga pengguna SIG. Namun, secara umum orang-orang yang terlibat dalam SIG dibedakan menjadi tiga, yaitu staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik yang meliputi atialis dan programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas SIG secara keseluruhan.

Sistem Informasi Geografis Banyuwangi
Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.Kabupaten ini terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat. Perkembangan sistem informasi geografis dewasa ini telah menunjukkan suatu hal yang menarik di kehidupan manusia. Selain pengembangan perangkat lunak maupun perangkat keras, pengembangan aplikasi sistem informasi geografis tersebut juga dibutuhkan untuk dapat menyempaikan secara visual pada layar komputer atau alat komunikasi lain yang didalamnya terdapat informasi penting yang terkait dengan objek wisata. Orang - orang akan merasa dimudahkan pekerjaannya dan tidak bosan karena tampilan visual yang menarik serta lebih canggih daripada hanya berbentuk tekstual saja dan cepat dalam menyampaikan informasi mengenai objek wisata yang ada di suatu tempat.
            Banyuwangi adalah salah satu kota yang memiliki potensi kekayaan alamnya. Potensi alamnya dapat dikembangkan sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi. Salah satu cara untuk memajukan potensi kota Banyuwangi adalah dengan pemanfaatan objek wisata yang ada di wilayah Banyuwangi sehingga menarik pengunjung domestik maupun asing untuk berkunjung ke Banyuwangi.
            Maka dari itu pengembangan sistem informasi geografis di wilayah Banyuwangi sangat diperlukan untuk menarik investor, pengunjung domestik serta pengunjung dari luar negeri. Mengoptimalkan potensi pariwisata dengan menggunakan aplikasi sistem informasi geografis yang berbasis web tentang objek – objek wisata yang ada di wilayah Banyuwangi. Diharapkan dengan keunggulan-keunggulan yang ada dalam internet seperti dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi bisa menunjang keunggulan sistem informasi geografis yaitu penyajian data secara tematik (berdasarkan tema tertentu) bisa disatukan sehingga dalam sistem ini diharapkan bisa memberikan informasi mengenai objek wisata apa saja yang tersedia di kota Banyuwangi dan lokasinya yang bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja dengan bantuan internet. Hal ini sangatlah penting mengingat pariwisata merupakan sektor industri yang sedang berkembang dengan pesat akhir-akhir ini.
            Dengan pembuatan aplikasi berbasis web ini maka dapat mempermudah investor serta pengunjung untuk mengetahui tempat yang dapat mereka buat untuk berinvestasi dan tempat objek wisata yang bagus di Banyuwangi.
            Sebelum membuat web maka dilakukan beberapa langkah – langkah kerja. Langkah kerja yang pertama adalah menganalisis dan merancang sistem informasi geografis berbasis web yang berhubungan dengan sektor - sektor  investasi yang ada di Banyuwangi khususnya bidang pariwisata. Langkah selanjutnya adalah merancang basis data sistem informasi geografis untuk menyimpan objek – objek wisata menarik yang ada di Banyuwangi. Lalu setelah merancang basis data, maka dilakukan perancangan aplikasi sistem informasi geografis berbasis web.
            Terdapat beberapa metode untuk memudahkan dalam merancang sistem informasi geografis berbasis web ini. Metode dibagi menjadi dua, yaitu dengan metode analisis dan metode perancangan. Metode analisis terdiri dari obervasi, studi kepustakaan, dan interview. Observasi adalah melakukan survei ke Badan Pemerintahan yang ada di Banyuwangi atau benchmarking di situs terkait. Studi kepustakaan adalah mempelajari segala buku atau artikel yang terkait dengan sistem informasi geografis. Lalu dilakukan interview atau wawancara dengan suatu badan pemerintahan yang terkait dengan perencanaan pembangunan di wilayah Banyuwangi untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan.
            Selanjutnya adalah metode perancangan. Metode perancangan terdiri dari perancangan basis data Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perancangan aplikasi. Dalam merancang basis data sitem informasi geografis digunakan konsep database life cycle (DBLC) dimana konsep perancangan ini bersifat konseptual, logical, dan physical. Selanjutnya adalah perancangan aplikasi dimaan digunakan sistem development life cycle (SDLC) yang terdiri dari waterfall, diagram konteks, dan perancangan layar.
Sistem GIS Kabupaten Banyuwangi ini memiliki sebuah sistem back office yang dapat digunakan untuk manajemen data di dalamnya, terdapat modul manajemen konten, manajemen user, manajemen SKPD, manajemen peta, dan konfigurasi peta. Sistem dapat di atur untuk menampilkan layer peta secara publish ke semua pengunjung maupun hanya untuk dikonsumsi SKPD terkait. Semua dapat di setting melalui back office. GIS banyuwangi juga unggul karena memiliki 3 peta dasar mulai dari Google Maps, Bing Maps, dan Esri Maps, pengguna dapat memilih peta dasar sesuai keinginan.

Kesimpulan
1.    Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem basis data untuk memasukkan, mengelola, menganalisa, dan menyajikan informasi tentang geografis dengan kemampuan analisis data yang tereferensi secara spasial.
2.    Sistem Informasi Geografis memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan. Komponennya terdiri dari 4 komponen, yaitu data, perangkat lunak, perangkat keras, dan manajemen.
3.    SIG dapat membantu para wisatawan dan investor dalam mencari tempat wisata tujuan yang ada di kota Banyuwangi yang selama ini tidak mengerti tempat wisata yang ada di Banyuwangi dan tempat untuk berinvestasi.
4.    SIG dapat memberikan informasi tentang obyek-objek wisata di Banyuwangi.
5.    SIG Mempermudah user dalam mendapatkan dan memahami informasi pariwisata yang disampaikan melaui website serta dapat memberi masukan kepada user dalam menentukan kunjungan wisatanya.
6.    Terdapat beberapa metode untuk memudahkan dalam merancang sistem informasi geografis berbasis web ini. Metode dibagi menjadi dua, yaitu dengan metode analisis dan metode perancangan

Daftar Pustaka
Irwansyah, Edy. 2013.Sistem Informasi geografis : Prinsip Dasar dan Pengemaangan Aplikasi.Digibook.Yogyakarta.
Prahasta, Eddy.2002.Konsep – Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.Informatika.Bandung.
Prahasta, Eddy.2014.Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar (Perpektif Geodesi & Geomatika).Informatika.Bandung.www.upnjatim.ac.id/
Sutabri, Tata.2004.Analisa Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta.