Sumber : http://solusikebun.com/sukses-menanam-dan-membuahkan-tabulampot-jeruk
Jeruk
merupakan salah satu komoditi buah-buahan penting yang mendapat prioritas utama
untuk dikembangkan secara nasional. Hal ini disebabkan antara lain, usahataninya dapat
memberikan sumbangan besar dalam peningkatan pendapatan petani, disukai oleh
konsumen karena kandungan gizi yang
tinggi, dan permintaan pasar (domestik dan luar negeri) yang makin meningkat
dari tahun ke tahun. Menurut Abuhaerah (1987), dengan pengelolaan yang baik,
usahatani jeruk memberikan nilai hasil di atas Rp. 10 juta per ha per tahun.
A.
Budidaya
Tanaman Jeruk
1. Syarat Tumbuh Tanaman
Jeruk
·
Iklim
Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari
penuh (bebas naungan), suhu 13 – 35°C (optimum 22 – 23°C), curah hujan 1.000 –
3.000 mm/th (optimum 1.500 – 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama
2 – 6 bulan (optimum 3 – 4 bulan berturut-turut)
·
Media Tanam
Lahan ideal yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga
kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm,
tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6. Jika pH tanah dibawah 5, unsur
mikro dapat meracuni tanaman dan sebaliknya tanaman akan kekurangan jika pH
diatas 7.
·
Ketinggian Tempat
Tinggi tempat. Meskipun adaptasinya
luas, beberapa kelompok jeruk berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran
rendah (± 400 m dpl) : pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula
dan Madura. Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di
dataran tinggi (± 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung,
Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam
Madu.
2.
Pedoman Budidaya Tanaman Jeruk
·
Pembibitan
Ø Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yg
biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas
pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to
type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut
banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.
Ø Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa
digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif dan vegetatif.
Ø Teknik Penyemaian
Bibit
-
Cara generatif
Biji diambil dari buah
dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg
tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
-
Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim
dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua
cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari
jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan
kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda.
Varietas batang bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese
citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
·
Pengolahan Media Tanam Jeruk
Tanaman jeruk ditanam di
tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu
dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain
atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi utk setiap jenis jeruk dapat
dilihat pada data berikut ini:
-
Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
-
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
-
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
-
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
-
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar jarak tanam
(10-12) x (10-12). Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan
dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari
lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg
pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya.
Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di
tanah sawah.
·
Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat
ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami,
tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
Ø Pengurangan daun dan
cabang yg berlebihan.
Ø Pengurangan akar.
Ø Pengaturan posisi akar
agar jangan ada yg terlipat.
Ø Setelah bibit ditaman,
siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas
penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh
batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan
tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik
kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti
oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah
nitrogen bagi tanaman jeruk.
·
Pemeliharaan Tanaman
Ø Penyulaman : Dilakukan
pada tanaman yg tidak tumbuh.
Ø Penyiangan : Gulma
dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga
dilakukan penyiangan.
Ø Pembubunan : Jika
ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar
perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah
mulai terlihat.
Ø Pemangkasan :
Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg
sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg
tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk
pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya.
Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit.
Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg
sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
Ø Pemupukan : Produksi optimal bisa dicapai jika tanaman tidak hanya diberi
pupuk buatan tetapi juga pupuk organik. Tanaman muda banyak membutuhkan
pupuk N, tetapi saat memasuki usia produktif perlu N, P dan K yang berimbang
(Tabel):
Umur (th)
|
Gram/pohon
|
Aplikasi (1 th)
|
||
N
|
P2O5
|
K2O
|
||
0 – 11 – 22 – 33 – 4
|
10–2020–4040–8080–120
|
101010–3030–50
|
55–1010–2020–40
|
3–4 kali | 3–4 kali | 3–4 kali | 2–3 kali
|
4 – 5
|
120–160
|
50–80
|
40–60
|
2 kali
|
> 5
|
2 % bobot panen (0,8% N + 0,4% P2O5 +
0,8% K2O)
|
2 kali
|
Berikan pupuk kandang sekali setahun sebanyak 20 – 40 kg per
pohon untuk umur 1 – 4 tahun dan 40 – 60 kg untuk umur diatas 4 tahun. Pupuk
mikro diberikan 2 – 3 kali saat pertunasan dengan menyemprotkan senyawa atau
pupuk daun yang mengandung unsur seng, tembaga, mangan, dan besi.
Ø Pengairan dan
Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi
sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang
tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
Ø Penjarangan Buah jeruk :
Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan
supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah
terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar
matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai.
Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan
sisakan hanya 2-3 buah.
·
OPT dan Pengendalian
Tanaman jeruk
merupakan tanaman yang sudah banyak di kenal banyak masyarakat. Tetapi banyak
sekali kendala- kendala yang di hadapi para petani untuk menanam atau
membudidayakan tanaman jeruk. Kendala tersebut sangat mempengaruhi kualitas,
produktivitas dan bahkan kauntitas pada tanaman.
Ø
Hama Tanaman Jeruk
-
Kutu loncat ( Diaphorina
citri )
v
Gejala : tangkai kering, kuncup daun mengeliting,
tunas menjadi rusak dan merusak daun mudah.
v
Pengendalian :
§ Menggunakan
perangkap alami terbuat dari jaring.
§
Melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif berupa
di methoate dan dekasulfan.
-
Kutu Daun ( Aphis
gossypii )
v Gejala : daun
mudah menjadi kuning menggulung, bintik-bintik dan juga bunga tidak berbuah
kembali.
v Pengendalian :
§ Menggunakan
penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate.
§ Mengunakan
alami dengan melakukan peyiangan dan perawatan tanaman.
-
Ulat peling daun ( Phillocinisti
citrella )
v Gejala : Bagian
tunas daun mudah keriting atau mengkerut, menggulung dan berjatuhan. Serta alur
melingkar transparan
v Pengendalian :
§ Menggunakan
penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate.
§ Menggunakan
metode sanitasi dengan baik.
-
Tungau ( Teniuspalsius
sp )
v Gejala :
terdapat bercak di buah coklat di buah dan bercak kuning atau coklat di daun.
v Pengendalian :
Menggunakan penyemprotan
insektisida berbahan aktif berupa Dicofol dan Propargite.
-
Pengerek buah ( Citripestis
sagittiferalla )
v Gejala :
Terdapat lubang di bagian buah, dan juga buah pada berjatuhan.
v Pengendalian :
§ Memetik buah
yang sudah terkena serangan dengan cara membakar atau menibunya.
§ Menggunakan
juga penyemprotan insektisida Methomy sesuai dengan dosis yang di tentukan 2-3
minggu umur setalah tanam.
-
Kutu Penghisap daun ( Hlopeltis
antonii )
v Gejala :
bercak-bercak pada daun mudah dan tua berwarna kecoklatan atau kehitaman. Di
sertai juga dengan cairan bekas dari bercak tersebut.
v Pengendalian :
§ Melakukan
pemangkasan kecil terhadap serangan hama tersebut.
§ Melakukan
penyemprotan insektisida Fenittion sesuai dengan dosis yang di tentukan.
-
Ulat pengerek bunga dan puru
buah ( pray sp )
v Gejala : Bunga
dan buah mudah rontok, memiliki bintik atau lubang pada buah dan juga tidak
akan berbunga lagi jika terserang.
v Pengendalian :
Menggunakan
insektisida berbahan aktif Mthomyl sesuai dengan anjuran.
-
Thrips ( Scrirtotfrip
citri )
v Gejala : Daun
mudah dan tua mengulung, memiliki bintik berwarna kecoklatan dan dauan
berguguran.
v Pengendalian :
§ Melakukan
penjarangan tanaman sebelum penanaman di lakukan.
§ Pemberian mulsa
plastik dengan baik
§ Melakukan
penyemprotan berbahan aktif Difocol dan lainnya sesuai dengan dosis yang di
tentukan.
-
Lalat buah ( Dacus
sp )
v Gejala : Buah
memiliki lubang di setiap bagian, buah berguguran dan ada belatung kecil di
dalam lubang.
v Pengendalian :
§ Melakukan
pemetikan buah yang sudah terserang dengan membakar atau menanamnya dalam
lubang.
§ Melakukan
penyemprotan insektisida Fnethion dan lainnya sesuai dengan dosis yang di
tentukan.
-
Kumbang belalai ( Maeuterpes
dentipes )
v Gejala : daun
berguguran, rantng mudah kering dan mati.
v Pengendalian :
§ Melakukan
sanitasi terhadap lahan dan kebun.
§ Melakukan
penyemprotan insektisida Carbary dan Diazinon sesuai dengan dosis.
Ø
Penyakit Tanaman Jeruk
-
Blendok
v Gejala : Kulit
ketiak cabang yang di hasilkan kering, megelupas, dan memiliki warna
keabu-abuan.
v Pengendalian :
§ Pemangkasan terhadap
serangan penyakit pada batang atau ranting.
§ Melakukan
penyemprotan fungisida Benomyl 2 kali dalam satu tahun.
-
Embun tepung
v Gejala :
terdapat tepung berwarna putih di bagian dauan dan tangkai mudah.
v Pengendalian :
Melakukan
penyemprotan dengan fungisida Pyzophos sesuai dengan dosis.
-
Busuk Buah
v Gejala :
Terdapat tepung padat berwarna kehijau pada permukaan buah, yang mengakibatkan
busuk pada buah jeruk.
v Pengendalian :
§ Melakukan
pemetikan buah yang terserang.
§ Melakukan
penyemprotan fungsida dengan baik.
B.
Panen
dan Pasca Panen
·
Panen
Buah jeruk
dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu,
tergantung jenis/varietasnya. Lakukan
panen saat cuaca cerah, gunakan gunting pangkas, jangan memanjat pohon, dan
masukkan buah kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik. Rata-rata tiap
pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah
per tahun. produksi jeruk di indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah
produksi di negara subtropis yang dapat mencapai 40 ton/ha.
·
Pascapanen
Ø Pengumpulan
Di kebun, buah
dikumpulkan di tempat yang teduh dan bersih. pisahkan buah yang mutunya rendah,
memar dan buang buah yang rusak. sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan
berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas. kelas a adalah buah dengan
diameter dan berat terbesar sedangkan kelas d memiliki diameter dan berat
terkecil.
Ø Penyortiran dan Penggolongan
Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah
disortasi/dipisahkan dari buah yang busuk. kemudian buah jeruk digolongkan
sesuai dengan ukuran dan jenisnya.
Ø Penyimpanan
Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yang sehat
dan bersih dengan temperatur ruangan 8-10 derajat c.
Ø Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang
bambu/kayu tebal yang tidak terlalu berat untuk kebutuhan lokal dan kardus
untuk ekspor. pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. buah
disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas
tetapi buah tidak dapat bergerak. wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas 50-60
kg.
C.
Analisa
Bisnis Budidaya Tanaman Jeruk
Analisis
budidaya jeruk manis (Jaffa) skala 1 hektar selama masa tanam 6 tahun:
·
Biaya
produksi
Ø Sewa lahan 15 tahun @ Rp. 1.000.000,- Rp. 15.000.000,-
Ø Bibit 400 tanaman @ Rp. 2.500,- Rp. 100.000,-
Ø Pupuk kandang
-
Tahun
ke-1, 67 m3 @ Rp. 15.000,- Rp. 1.005.000,
-
Tahun
ke-2, 83 m3 @ Rp. 15.000,- Rp. 1.245.000,
-
Tahun
ke-3, 100 m3 @ Rp. 15.000,- Rp. 1.500.000,
-
Tahun
ke-4, 125 m3 @ Rp. 15.000,- Rp. 1.875.000,
-
Tahun
ke-5, 150 m3 @ Rp. 15.000,- Rp. 2.250.000,
-
Tahun
ke-6, 175 m3 @ Rp. 15.000,- Rp. 2.625.000,-
Ø Pupuk Urea
-
Tahun
ke-1, 80 kg @ Rp. 1.410,- Rp. 112.800,
-
Tahun
ke-2, 100 kg @ Rp. 1.410,- Rp. 141.000,
-
Tahun
ke-3, 145 kg @ Rp. 1.410,- Rp. 204.450,
-
Tahun
ke-4, 152 kg @ Rp. 1.410,- Rp. 214.320,
-
Tahun
ke-5, 222 kg @ Rp. 1.410,- Rp. 313.020,
-
Tahun
ke-6, 333 kg @ Rp. 1.410,- Rp. 469.530,-
Ø Pupuk SP 36
-
Tahun
ke-1, 65 kg @ Rp. 2.055,- Rp. 133.575,
-
Tahun
ke-2, 85 kg @ Rp. 2.055,- Rp. 174.675,
-
Tahun
ke-3, 100 kg @ Rp. 2.055,- Rp. 205.500,
-
Tahun
ke-4, 100 kg @ Rp. 2.055,- Rp. 205.500,
-
Tahun
ke-5, 111 kg @ Rp. 2.055,- Rp. 228.105,
-
Tahun
ke-6, 166 kg @ Rp. 2.055,- Rp. 341.130,-
Ø Pupuk ZK
-
Tahun
ke-1, 26 kg @ Rp. 2.550,- Rp. 66.300,
-
Tahun
ke-2, 50 kg @ Rp. 2.550,- Rp. 127.500,
-
Tahun
ke-3, 73 kg @ Rp. 2.550,- Rp. 186.150,
-
Tahun
ke-4, 152 kg @ Rp. 2.550,- Rp. 387.600,-
-
-
Tahun
ke-5, 333 kg @ Rp. 2.550,- Rp. 849.150,-
-
-
Tahun
ke-6, 500 kg @ Rp. 2.550,- Rp. 1.275.000,-
Ø Pupuk Daun
-
Tahun ke-1:
3 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 162.000,-
-
Tahun
ke-2: 6 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 324.000,-
-
Tahun
ke-3: 8 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 432.000,-
-
Tahun ke-4:
10 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 540.000,-
-
Tahun ke-5:
10 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 540.000,-
-
Tahun ke-6:
10 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 540.000,-
Ø Obat dan Pestisida (Antracol, Karathane,Nimrod, Dimecron, dll)
-
Tahun ke-1 Rp. 3.000.000,-
-
Tahun
ke-2: Rp. 4.400.000,-
-
Tahun
ke-3: Rp. 4.840.000,-
-
Tahun
ke-4: Rp. 5.668.000,-
-
Tahun
ke-5: Rp. 8.400.000,-
-
Tahun
ke-6: Rp. 11.104.000,-
Ø Peralatan
-
Cangkul 20
buah @ Rp. 15.000,- Rp. 300.000,-
-
Sprayer 3
buah @ Rp. 300.000,- Rp. 900.000,-
-
Gunting
pangkas 5 bh @ Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
Ø Tenaga kerja
-
Tenaga
tetap 1 or, Rp. 960.000,-/th Rp. 5.760.000,
-
Pengolahan
lahan
Tahun ke-1: 15 HOK @ Rp.
5.000,- Rp. 75.000,-
Tahun ke-2-6: 40 HOK, Rp.
200.000/th Rp. 1.000.000,-
-
Buat lubang
tanam: 70 HOK @ Rp.5.000 Rp. 350.000,-
-
Penanaman:
30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
-
Penyiangan:
20 HOK, Rp. 100.000/th Rp. 600.000,-
Ø Pemupukan
-
Tahun
ke-1-2: 30 HOK, Rp. 150.000,-/th Rp. 300.000,-
-
Tahun
ke-3: 40 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 200.000,-
-
Tahun
ke-4: 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
-
Tahun ke
5: 65 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 325.000,-
-
Tahun
ke-6: 75 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 375.000,-
Ø Pengendalaian HPT
- Tahun ke-1: 24 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 120.000,-
- Tahun ke-2: 36 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 180.000,-
- Tahun ke-3: 48 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 240.000,-
Ø Penyemprotan Hama
- Tahun Ke-1: 50 Hok @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Tahun ke-2: 65 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 325.000,-
- Tahun ke-3: 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
Ø Penyemprotan penyakit
- Tahun ke-1: 20 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 100.000,-
- Tahun ke-2: 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Tahun ke-3: 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
Ø Penyabutan batang
- Tahun ke-2: 16 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 80.000,-
- Tahun ke-3: 20 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 100.000,-
- Tahun ke-4: 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Tahun ke-5: 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Tahun ke-6: 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
Ø Pengairan
- Tahun ke-1-3: 30 HOK, Rp. 150.000,-/th Rp. 450.000,-
- Tahun ke-4-6: 40 HOK, Rp. 200.000,-/th Rp. 600.000,-
Ø Pemangkasan
- Tahun ke-2: 22 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 110.000,-
- Tahun ke-3: 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Tahun ke-4: 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
- Tahun ke-5: 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
- Tahun ke-6: 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
Jumlah biaya produksi
selama 6 tahun Rp.
86.825.305,-
·
Pendapatan (mulai produksi
tahun ke-3)
Ø Tahun ke-3: 1.665 kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 8.325.000,-
Ø Tahun ke-4: 4.995kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 24.975.000,-
Ø Tahun ke-5: 9.990 kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 49.950.000,-
Ø Tahun ke-6: 19.960 kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 99.800.000,-
Jumlah pendapatan Rp.183.050.000,-
·
Keuntungan dalam 6 tahun Rp.
96.224.695,-
Keuntungan rata-rata per tahun Rp. 16.037.449,17
·
Parameter kelayakan usaha
B/C ratio =
2,1
Catatan:
Dalam budidaya jeruk manis (Jaffa), tanaman mulai berproduksi pada
tahun ke 3 dan keuntungan mulai didapat mulai tahun ke-4
D.
Daftar
Pustaka
2013. Budidaya Jeruk Lengkap.
2014. Panduan Budidaya Tanaman
Jeruk.
2017. Pengendalian Hama dan
Penyakit Tanaman Jeruk.
http://fredikurniawan.com/pengendalian-hama-dan-penyakit-tanaman-jeruk/
Download File (.docx) : http://quamiller.com/9PF7
Download File (.docx) : http://quamiller.com/9PF7