Sabtu, 07 Oktober 2017

BUDIDAYA TANAMAN JERUK SERTA ANALISIS BIAYA USAHA

Sumber : http://solusikebun.com/sukses-menanam-dan-membuahkan-tabulampot-jeruk
Jeruk merupakan salah satu komoditi buah-buahan penting yang mendapat prioritas utama untuk dikembangkan secara nasional. Hal ini disebabkan antara lain, usahataninya dapat memberikan sumbangan besar dalam peningkatan pendapatan petani, disukai oleh konsumen karena kandungan gizi  yang tinggi, dan permintaan pasar (domestik dan luar negeri) yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Abuhaerah (1987), dengan pengelolaan yang baik, usahatani jeruk memberikan nilai hasil di atas Rp. 10 juta per ha per tahun. 
A.    Budidaya Tanaman Jeruk
1.      Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk
·         Iklim
Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan), suhu 13 – 35°C (optimum 22 – 23°C), curah hujan 1.000 – 3.000 mm/th (optimum 1.500 – 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 – 6 bulan (optimum 3 – 4 bulan berturut-turut)
·         Media Tanam
Lahan ideal yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6.  Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman dan sebaliknya tanaman akan kekurangan jika pH diatas 7.
·         Ketinggian Tempat
Tinggi tempat. Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah (± 400 m dpl) : pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula dan Madura.  Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di dataran tinggi (± 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam Madu.
2.      Pedoman Budidaya Tanaman Jeruk
·         Pembibitan
Ø  Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yg biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.
Ø  Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif dan vegetatif.
Ø  Teknik Penyemaian Bibit
-          Cara generatif
Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
-          Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
·         Pengolahan Media Tanam Jeruk
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi utk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
-          Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
-          Manis : jarak tanam 7 x 7 m
-          Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
-          Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
-          Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar jarak tanam (10-12) x (10-12). Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
·         Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
Ø  Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
Ø  Pengurangan akar.
Ø  Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
Ø  Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
·         Pemeliharaan Tanaman
Ø  Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
Ø  Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
Ø  Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
Ø  Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
Ø  Pemupukan : Produksi optimal bisa dicapai jika tanaman tidak hanya diberi pupuk buatan tetapi juga pupuk organik.  Tanaman muda banyak membutuhkan pupuk N, tetapi saat memasuki usia produktif perlu N, P dan K yang berimbang (Tabel):
Umur (th)
Gram/pohon
Aplikasi (1  th)
N
P2O5
K2O
0 – 11 – 22 – 33 – 4
10–2020–4040–8080–120
101010–3030–50
55–1010–2020–40
3–4 kali | 3–4 kali | 3–4 kali | 2–3 kali
4 – 5
120–160
50–80
40–60
2 kali
> 5
2 % bobot panen (0,8% N + 0,4% P2O+ 0,8% K2O)
2  kali
Berikan pupuk kandang sekali setahun sebanyak 20 – 40 kg per pohon untuk umur 1 – 4 tahun dan 40 – 60 kg untuk umur diatas 4 tahun. Pupuk mikro diberikan 2 – 3 kali saat pertunasan dengan menyemprotkan senyawa atau pupuk daun yang mengandung unsur seng, tembaga, mangan, dan besi.
Ø  Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
Ø Penjarangan Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.
·         OPT dan Pengendalian
Tanaman jeruk merupakan tanaman yang sudah banyak di kenal banyak masyarakat. Tetapi banyak sekali kendala- kendala yang di hadapi para petani untuk menanam atau membudidayakan tanaman jeruk. Kendala tersebut sangat mempengaruhi kualitas, produktivitas dan bahkan kauntitas pada tanaman.
Ø  Hama Tanaman Jeruk
-          Kutu loncat ( Diaphorina citri )
v  Gejala : tangkai kering, kuncup daun mengeliting, tunas menjadi rusak dan merusak daun mudah.
v  Pengendalian :
§  Menggunakan perangkap alami terbuat dari jaring.
§  Melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif berupa di methoate dan dekasulfan.
-          Kutu Daun ( Aphis gossypii )
v  Gejala : daun mudah menjadi kuning menggulung, bintik-bintik dan juga bunga tidak berbuah kembali.
v  Pengendalian :
§  Menggunakan penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate.
§  Mengunakan alami dengan melakukan peyiangan dan perawatan tanaman.
-          Ulat peling daun ( Phillocinisti citrella )
v  Gejala : Bagian tunas daun mudah keriting atau mengkerut, menggulung dan berjatuhan. Serta alur melingkar transparan
v  Pengendalian :
§  Menggunakan penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate.
§  Menggunakan metode sanitasi dengan baik.
-          Tungau ( Teniuspalsius sp )
v  Gejala : terdapat bercak di buah coklat di buah dan bercak kuning atau coklat di daun.
v  Pengendalian :
Menggunakan penyemprotan insektisida berbahan aktif berupa Dicofol dan Propargite.
-          Pengerek buah ( Citripestis sagittiferalla )
v  Gejala : Terdapat lubang di bagian buah, dan juga buah pada berjatuhan.
v  Pengendalian :
§  Memetik buah yang sudah terkena serangan dengan cara membakar atau menibunya.
§  Menggunakan juga penyemprotan insektisida Methomy sesuai dengan dosis yang di tentukan 2-3 minggu umur setalah tanam.
-          Kutu Penghisap daun ( Hlopeltis antonii )
v  Gejala : bercak-bercak pada daun mudah dan tua berwarna kecoklatan atau kehitaman. Di sertai juga dengan cairan bekas dari bercak tersebut.
v  Pengendalian :
§  Melakukan pemangkasan kecil terhadap serangan hama tersebut.
§  Melakukan penyemprotan insektisida Fenittion sesuai dengan dosis yang di tentukan.
-          Ulat pengerek bunga dan puru buah ( pray sp )
v  Gejala : Bunga dan buah mudah rontok, memiliki bintik atau lubang pada buah dan juga tidak akan berbunga lagi jika terserang.
v  Pengendalian :
Menggunakan insektisida berbahan aktif Mthomyl sesuai dengan anjuran.
-          Thrips ( Scrirtotfrip citri )
v  Gejala : Daun mudah dan tua mengulung, memiliki bintik berwarna kecoklatan dan dauan berguguran.
v  Pengendalian :
§  Melakukan penjarangan tanaman sebelum penanaman di lakukan.
§  Pemberian mulsa plastik dengan baik
§  Melakukan penyemprotan berbahan aktif Difocol dan lainnya sesuai dengan dosis yang di tentukan.
-          Lalat buah ( Dacus sp )
v  Gejala : Buah memiliki lubang di setiap bagian, buah berguguran dan ada belatung kecil di dalam lubang.
v  Pengendalian :
§  Melakukan pemetikan buah yang sudah terserang dengan membakar atau menanamnya dalam lubang.
§  Melakukan penyemprotan insektisida Fnethion dan lainnya sesuai dengan dosis yang di tentukan.
-          Kumbang belalai ( Maeuterpes dentipes )
v  Gejala : daun berguguran, rantng mudah kering dan mati.
v  Pengendalian :
§  Melakukan sanitasi terhadap lahan dan kebun.
§  Melakukan penyemprotan insektisida Carbary dan Diazinon sesuai dengan dosis.
Ø  Penyakit Tanaman Jeruk
-          Blendok
v  Gejala : Kulit ketiak cabang yang di hasilkan kering, megelupas, dan memiliki warna keabu-abuan.
v  Pengendalian :
§  Pemangkasan terhadap serangan penyakit pada batang atau ranting.
§  Melakukan penyemprotan fungisida Benomyl 2 kali dalam satu tahun.
-          Embun tepung
v  Gejala : terdapat tepung berwarna putih di bagian dauan dan tangkai mudah.
v  Pengendalian :
Melakukan penyemprotan dengan fungisida Pyzophos sesuai dengan dosis.
-          Busuk Buah
v  Gejala : Terdapat tepung padat berwarna kehijau pada permukaan buah, yang mengakibatkan busuk pada buah jeruk.
v  Pengendalian :
§  Melakukan pemetikan buah yang terserang.
§  Melakukan penyemprotan fungsida dengan baik.
B.     Panen dan Pasca Panen
·         Panen
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Lakukan panen saat cuaca cerah, gunakan gunting pangkas, jangan memanjat pohon, dan masukkan buah kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik. Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. produksi jeruk di indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yang dapat mencapai 40 ton/ha.
·         Pascapanen
Ø  Pengumpulan
Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yang teduh dan bersih. pisahkan buah yang mutunya rendah, memar dan buang buah yang rusak. sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas. kelas a adalah buah dengan diameter dan berat terbesar sedangkan kelas d memiliki diameter dan berat terkecil.
Ø  Penyortiran dan Penggolongan
Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yang busuk. kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dengan ukuran dan jenisnya.
Ø  Penyimpanan
Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yang sehat dan bersih dengan temperatur ruangan 8-10 derajat c.
Ø  Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yang tidak terlalu berat untuk kebutuhan lokal dan kardus untuk ekspor. pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.

C.     Analisa Bisnis Budidaya Tanaman Jeruk
Analisis budidaya jeruk manis (Jaffa) skala 1 hektar selama masa tanam 6 tahun:
·         Biaya produksi
Ø  Sewa lahan 15 tahun @ Rp. 1.000.000,-                                         Rp.   15.000.000,-
Ø  Bibit 400 tanaman @ Rp. 2.500,-                                                    Rp.       100.000,-
Ø  Pupuk kandang
-          Tahun ke-1, 67 m3 @ Rp. 15.000,-                                   Rp.    1.005.000,
-          Tahun ke-2, 83 m3 @ Rp. 15.000,-                                   Rp.    1.245.000,
-          Tahun ke-3, 100 m3 @ Rp. 15.000,-                                 Rp.    1.500.000,
-          Tahun ke-4, 125 m3 @ Rp. 15.000,-                                 Rp.    1.875.000,
-          Tahun ke-5, 150 m3 @ Rp. 15.000,-                                 Rp.    2.250.000,
-          Tahun ke-6, 175 m3 @ Rp. 15.000,-                                 Rp.    2.625.000,-
Ø  Pupuk Urea
-          Tahun ke-1, 80 kg @ Rp. 1.410,-                                    Rp.       112.800,
-          Tahun ke-2, 100 kg @ Rp. 1.410,-                                  Rp.       141.000,
-          Tahun ke-3, 145 kg @ Rp. 1.410,-                                  Rp.       204.450,
-          Tahun ke-4, 152 kg @ Rp. 1.410,-                                  Rp.       214.320,
-          Tahun ke-5, 222 kg @ Rp. 1.410,-                                  Rp.       313.020,
-          Tahun ke-6, 333 kg @ Rp. 1.410,-                                  Rp.       469.530,-
Ø  Pupuk SP 36
-          Tahun ke-1, 65 kg @ Rp. 2.055,-                                    Rp.       133.575,
-          Tahun ke-2, 85 kg @ Rp. 2.055,-                                    Rp.       174.675,
-          Tahun ke-3, 100 kg @ Rp. 2.055,-                                  Rp.       205.500,
-          Tahun ke-4, 100 kg @ Rp. 2.055,-                                  Rp.       205.500,
-          Tahun ke-5, 111 kg @ Rp. 2.055,-                                  Rp.       228.105,
-          Tahun ke-6, 166 kg @ Rp. 2.055,-                                  Rp.       341.130,-
Ø  Pupuk ZK
-          Tahun ke-1, 26 kg @ Rp. 2.550,-                                    Rp.         66.300,
-          Tahun ke-2, 50 kg @ Rp. 2.550,-                                    Rp.       127.500,
-          Tahun ke-3, 73 kg @ Rp. 2.550,-                                    Rp.       186.150,
-          Tahun ke-4, 152 kg @ Rp. 2.550,-                                  Rp.       387.600,- -
-          Tahun ke-5, 333 kg @ Rp. 2.550,-                                  Rp.       849.150,- -
-          Tahun ke-6, 500 kg @ Rp. 2.550,-                                  Rp.    1.275.000,-
Ø  Pupuk Daun
-          Tahun ke-1: 3 liter @ Rp. 54.000,-                                  Rp.       162.000,-
-          Tahun ke-2: 6 liter @ Rp. 54.000,-                                  Rp.       324.000,-
-          Tahun ke-3: 8 liter @ Rp. 54.000,-                                  Rp.       432.000,-
-          Tahun ke-4: 10 liter @ Rp. 54.000,-                                Rp.       540.000,-
-          Tahun ke-5: 10 liter @ Rp. 54.000,-                                Rp.       540.000,-
-          Tahun ke-6: 10 liter @ Rp. 54.000,-                                Rp.       540.000,-
Ø  Obat dan Pestisida (Antracol, Karathane,Nimrod, Dimecron, dll)
-          Tahun ke-1                                                                       Rp.    3.000.000,-
-          Tahun ke-2:                                                                      Rp.    4.400.000,-
-          Tahun ke-3:                                                                      Rp.    4.840.000,-
-          Tahun ke-4:                                                                      Rp.    5.668.000,-
-          Tahun ke-5:                                                                      Rp.    8.400.000,-
-          Tahun ke-6:                                                                      Rp.  11.104.000,-
Ø  Peralatan
-          Cangkul 20 buah @ Rp. 15.000,-                                                Rp.      300.000,-
-          Sprayer 3 buah @ Rp. 300.000,-                                     Rp.      900.000,-
-          Gunting pangkas 5 bh @ Rp. 50.000,-                            Rp.      250.000,-
Ø  Tenaga kerja
-          Tenaga tetap 1 or,  Rp. 960.000,-/th                                Rp.   5.760.000,
-          Pengolahan lahan
Tahun ke-1: 15 HOK @ Rp. 5.000,-                             Rp.       75.000,-
Tahun ke-2-6: 40 HOK, Rp. 200.000/th                       Rp.   1.000.000,-
-          Buat lubang tanam: 70 HOK @ Rp.5.000                   Rp.      350.000,-
-          Penanaman: 30 HOK @ Rp. 5.000,-                            Rp.      150.000,-
-          Penyiangan: 20 HOK, Rp. 100.000/th                          Rp.      600.000,-
Ø  Pemupukan
-          Tahun ke-1-2: 30 HOK, Rp. 150.000,-/th                       Rp.      300.000,-
-          Tahun ke-3: 40 HOK @ Rp. 5.000,-                               Rp.      200.000,-
-          Tahun ke-4: 50 HOK @ Rp. 5.000,-                               Rp.      250.000,-
-          Tahun ke 5: 65 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      325.000,-
-          Tahun ke-6: 75 HOK @ Rp. 5.000,-                               Rp.      375.000,-
Ø  Pengendalaian HPT
-       Tahun ke-1: 24 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      120.000,-
-       Tahun ke-2: 36 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      180.000,-
-       Tahun ke-3: 48 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      240.000,-
Ø  Penyemprotan Hama
-       Tahun Ke-1: 50 Hok @ Rp. 5.000,-                                 Rp.      250.000,-
-       Tahun ke-2: 65 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      325.000,-
-       Tahun ke-3: 60 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      300.000,-
Ø  Penyemprotan penyakit
-       Tahun ke-1: 20 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      100.000,-
-       Tahun ke-2: 30 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      150.000,-
-       Tahun ke-3: 30 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      150.000,-
Ø  Penyabutan batang
-       Tahun ke-2: 16 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.        80.000,-
-       Tahun ke-3: 20 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      100.000,-
-       Tahun ke-4: 30 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      150.000,-
-       Tahun ke-5: 50 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      250.000,-
-       Tahun ke-6: 50 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      250.000,-
Ø  Pengairan
-       Tahun ke-1-3: 30 HOK, Rp. 150.000,-/th                         Rp.      450.000,-
-       Tahun ke-4-6: 40 HOK, Rp. 200.000,-/th                         Rp.      600.000,-
Ø  Pemangkasan
-       Tahun ke-2: 22 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      110.000,-
-       Tahun ke-3: 30 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      150.000,-
-       Tahun ke-4: 50 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      250.000,-
-       Tahun ke-5: 60 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      300.000,-
-       Tahun ke-6: 60 HOK @ Rp. 5.000,-                                Rp.      300.000,-
Jumlah biaya produksi selama 6 tahun                                 Rp. 86.825.305,-
·         Pendapatan (mulai produksi tahun ke-3)
Ø  Tahun ke-3: 1.665 kg @ Rp. 5.000,-/kg                                      Rp.   8.325.000,-
Ø  Tahun ke-4: 4.995kg @ Rp. 5.000,-/kg                                       Rp. 24.975.000,-
Ø  Tahun ke-5: 9.990 kg @ Rp. 5.000,-/kg                                      Rp. 49.950.000,-
Ø  Tahun ke-6: 19.960 kg @ Rp. 5.000,-/kg                                    Rp. 99.800.000,-
Jumlah pendapatan                                                                       Rp.183.050.000,-
·         Keuntungan dalam 6 tahun                                                       Rp. 96.224.695,-
Keuntungan rata-rata per tahun                                                                   Rp. 16.037.449,17
·         Parameter kelayakan usaha
B/C ratio                                                                                                      = 2,1
Catatan:
Dalam budidaya jeruk manis (Jaffa), tanaman mulai berproduksi pada tahun ke 3 dan keuntungan mulai didapat mulai tahun ke-4
D.    Daftar Pustaka
2013. Budidaya Jeruk Lengkap.
2014. Panduan Budidaya Tanaman Jeruk.
2017. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk.
http://fredikurniawan.com/pengendalian-hama-dan-penyakit-tanaman-jeruk/


Download File (.docx) : http://quamiller.com/9PF7